Kamis, 15 Januari 2015

Persoalan Kekerasan Hati Karena Lama Tidak Aktif


Sebagai aktivis dakwah atau rohis kampus, hendaklah selalu waspada terhadap kekerasan hati yang diakibatkan oleh terlalu lamanya seseorang tidak aktif dalam berdakwah. Rintangan ini tidak muncul sekaligus, akan tetapi secara perlahan-lahan dan berangsur-angsur sehingga hampir tidak dapat disadari oleh oleh seseorang yang berjalan di atas jalan dakwah. Akibatnya kemauan dakwahnya berangsur lemah, tidak berdaya untuk terus aktif dan berusaha dalam persoalan dakwah, dan pada akhirnya padam dan lenyap dari dirinya. Kehangatan Islam sudah tidak terasakan lagi, pengaruh dakwah sudah tidak masuk hati dan tidak berniat lagi untuk melibatkan diri dalam aktivitas amar ma’ruf nahi munkar di jalan Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal”.
(Q.S Al-Anfaal: 2)

Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu waspada, supaya tidak jatuh tersungkur ke dalam kekerasan hati seperti dalam firman-Nya:

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq”.
(Q.S Al-Hadid: 16)

Teruntuk kawan-kawan pendukung dakwah yang berjalan di atas jalan dakwah, dalam menghadapi situasi seperti ini harus senantiasa memelihara dirinya supaya tidak terasing dari saudara-saudaranya, supaya senantiasa berada di dalam amal dan usaha dakwah, dengan kebenaran. Dia mesti membiasakan dirinya dengan tugas-tugas kewajiban. Dia mesti senantiasa memperbaiki hubungan dengan Kitabullah dan selalu memeriksa dirinya (muhasabah) sendiri dengan segala perbuatannya satu demi satu. Di samping itu meskipun saat ini belum bisa berkumpul lantaran dipisahka dengan liburan, saudara-saudaranya wajib memeberi peringetan apabila dia lupa, dan menolongnya beramal apabila dia telah ingat meskipun tanpa harus bertatap muka.

Dinukil dari buku Fiqh Dakwah

Selasa, 06 Januari 2015

Antara Cinta dan Nafsu

Oleh: Ani Marlia
Ketika cinta hadir diantara dua insan, maka berhati-hatilah karena syetan telah bersuka ria. Mengapa demikian? Karena di dalam rasa cinta, ada perasaan yang harus benar-benar dijaga yaitu nafsu. Jika nafsu tak terkontrol akan datang banyak masalah.
Seperti halnya yang di alami beberapa remaja saat ini, jika tidak memiliki pasangan dianggap tidak gantle bagi laki-laki dan dianggap cupu atau kuper bagi perempuan. Yah, itulah dari rasa minder dan malu akibat perkataan dari teman akhirnya mereka yang disebut tidak gantle, cupu, atau kuper mulai coba-coba. So, mereka pun merasakan indahnya cinta yang penuh kebohongan. Awalnya pandang-pandangan tidak boleh, mereka memberanikan diri untuk saling menatap. Nah, disitulah syetan mulai beraksi.  
Padahal Imam Ibnu Al-Qayyim berkata “Pandangan adalah ibarat anak panah yang beracun, barang siapa yang melepaskannya akan menyesal kemudian.” Bagaimana tidak menyesal, awal dari rasa untuk melakukan zina adalah mata. Karena mata pintu pertama menuju gerbang kemaksiatan. Dari mata akan turun ke hati dan di dalam hati timbullah rasa ingin, berlanjut menuju jantung yang semakin berdegup tak terkendali. Nah.. disitulah syetan mulai membuka pintu yang namannya nafsu. Dan akhirnya terjadi deh. Nauzubillah… semoga Allah selalu melindungi kita dari godaan-godaan syetan.  
Sudah jelas Allah SWT telah melarang bahkan jelas tertulis di dalam Al-Qur’an surat Al isro’ ayat 33 yang artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Tuh, kan.. mendekati saja tidak boleh apalagi melakukan.

Untuk itu sobat, pandai-pandailah dalam membedakan antara cinta dan nafsu. Karena di dalam hubungan yang belum terikat dengan dua kalimat syahadat (menikah). Hubungan tersebut akan dikuasi nafsu yang ditunggangi syetan. Allah telah mengatur semua dalam kitab-NYA bukan untuk mengikat seorang hamba. Tapi, Allah sangat menyanyangi hamba-NYA. Karena itulah aturan dibuat agar semua hamba-NYA selamat, bagi yang taat dan bisa kembali ke Surga-NYA, tempat dimana pertama kali cinta dipertemukan.Ketika cinta hadir diantara dua insan, maka berhati-hatilah karena syetan telah bersuka ria. Mengapa demikian? Karena di dalam rasa cinta, ada perasaan yang harus benar-benar dijaga yaitu nafsu. Jika nafsu tak terkontrol akan datang banyak masalah.
Seperti halnya yang di alami beberapa remaja saat ini, jika tidak memiliki pasangan dianggap tidak gantle bagi laki-laki dan dianggap cupu atau kuper bagi perempuan. Yah, itulah dari rasa minder dan malu akibat perkataan dari teman akhirnya mereka yang disebut tidak gantle, cupu, atau kuper mulai coba-coba. So, mereka pun merasakan indahnya cinta yang penuh kebohongan. Awalnya pandang-pandangan tidak boleh, mereka memberanikan diri untuk saling menatap. Nah, disitulah syetan mulai beraksi.  
Padahal Imam Ibnu Al-Qayyim berkata “Pandangan adalah ibarat anak panah yang beracun, barang siapa yang melepaskannya akan menyesal kemudian.” Bagaimana tidak menyesal, awal dari rasa untuk melakukan zina adalah mata. Karena mata pintu pertama menuju gerbang kemaksiatan. Dari mata akan turun ke hati dan di dalam hati timbullah rasa ingin, berlanjut menuju jantung yang semakin berdegup tak terkendali. Nah.. disitulah syetan mulai membuka pintu yang namannya nafsu. Dan akhirnya terjadi deh. Nauzubillah… semoga Allah selalu melindungi kita dari godaan-godaan syetan.  
Sudah jelas Allah SWT telah melarang bahkan jelas tertulis di dalam Al-Qur’an surat Al isro’ ayat 33 yang artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Tuh, kan.. mendekati saja tidak boleh apalagi melakukan.
Untuk itu sobat, pandai-pandailah dalam membedakan antara cinta dan nafsu. Karena di dalam hubungan yang belum terikat dengan dua kalimat syahadat (menikah). Hubungan tersebut akan dikuasi nafsu yang ditunggangi syetan. Allah telah mengatur semua dalam kitab-NYA bukan untuk mengikat seorang hamba. Tapi, Allah sangat menyanyangi hamba-NYA. Karena itulah aturan dibuat agar semua hamba-NYA selamat, bagi yang taat dan bisa kembali ke Surga-NYA, tempat dimana pertama kali cinta dipertemukan.

Kamis, 01 Januari 2015

MUKTAMAR DI PENGHUJUNG TAHUN

Oleh: Ani Marlia

Muktamar kegiatan rutin tahunan yang di adakan setiap UKM atau UKMF, tepat tanggal 28-29 Desember 2014 Fki  Al-Azzam mengadakan muktamar, hari pertama bertempat di gedung  RKB-A 201, peserta yang ikut lumayan banyak dimana hari itu membahas Tatib, AD, ART, dan penentuan presidium tetap. Yang memimpim muktamar hari pertama ada dua orang sebagai presidium sementara yaitu Akha presidium pertama dan rohman presidium kedua. Acara berjalan lancar meski ada beberapa opsi dan perbedaan pendapat, semua bisa di selesaikan dengan baik.
Inilah hari yang sedikit emenegangakan karena pemilihan ketua ada di hari kedua, saat itu membahas GBHO, Rekomendasi internal dan eksternal, Kriteria calon ketum, dan LPD (Laporan Perjalanan Dakwah). Di hari kedua peserta tambah berkurang, banyak yang tidak hadir. Acara dipimpin tiga presidium yaitu presidium pertama Fahmi, kedua Rohman, dan ketiga Roni. Bertempat di gedung Auditorium lantai dua, di hari kedua  tidak begitu ramai. Tibalah saat ketika ketua umum Fki Al-Azzam menyampaikan LPD, saat selesai semua membacakan LPD peserta satu-persatu ditanya diterima atau tidak diterima, dari beberapa peserta ada yang menerima tapi dengan syarat. Semoga syarat yang diberikan kepada Ketum saat itu bisa dilaksanakan dengan baik karena itu juga menyangkut kebaikkan semua orang. Satu kata untuk pak Ketum “SEMANGKA” (Semangat Karena Allah) J.
Nah, inilah saat yang ditunggu-tunggu pemilihan ketua umum baru. Ada beberapa nama yang di calonkan. Saya sendiri ikut deg-degan apalagi nama-nama yang menjadi calon Ketum. Akhirnya beberapa nama dihapus karena tidak memenuhi kriteria, tinggallah tiga nama meski sudah terlihat pemenangnya tetap saja keputusan ada di tangan Dewan Syuro. Mereka diberi waktu oleh presidium untuk mendiskusikan dari tiga nama tersebut siapa yang sesuai dengan kriteria.  Beberapa menit kemudian, diskusi telah selesai Ketum maju mengumumkan siapa nama yang terpilih menjadi Ketum baru tahun 2015 adalah….. M. Akha Fathur Rohman mahsiswa Ilmu Komunikasi semester V. Alhamdulilah.. semoga Ketua Umum Fki Al-Azzam yang baru dapat menjalankan amanahnya dengan baik dan tetap istiqomah. Aamiin
Sudah ya… sampai disini dulu tunggu episode selanjutnya.

Takbir.. Allahuakbar!

Indahnya Ukhuwah

Oleh: Ani Marlia

“Berbeda-beda tetap satu jua” itulah bunyi semboyan yang dicengkram kaki burung Garuda, tepat sekali untuk acara FSLDK ISIP (Forum Silaturrohim Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial Ilmu Politik) yang bertempat di Universitas Gadja Mada Yogyakarta selama tiga hari tiga malam. Pada tanggal 27-30 November 2014. Dengan peserta dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia. Acara yang diadakan setiap dua tahun sekali itu guna untuk membahas TATIB,AD atau ART, GBHK, pemilihan KORNAS, KORWIL, dan proker dua tahun kedepan.
Meski dari segi bahasa, suku, ras, dan budaya berbeda, disana kita memiliki tujuan yang sama yaitu berjuang di jalan Allah dengan harapan bumi nusantara  menjadi negeri
Baldhatun Toyyibun warobbun ghafur
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." . Dari perbedaan itulah kita banyak belajar, saling bertukar pendapat, dan pengalaman mengenai LDK masing-masing. Dan banyak ilmu pula yang didapat disana.
Itulah hebatnya ukhuwah, mengajarkan banyak hal tanpa harus memiliki rasa pamrih. Berbagi tanpa mengaharap pujian, menolong tanpa mengharap imbalan. Detik-detik hari terakhir aku sendiri merasa sedih karena akan berpisah dengan teman-teman, meskipun hanya tiga hari kita sudah menganggap seperti saudara. Di dalam lingkara yang namanya uhkuwah Allah telah mempertemukan kita. Untuk mengingat masa-masa  MUNAS aku biasanya memutar MP3 do’a Rabitha. Terharu jika mendengarkan MP3 itu.
Sesunguhnya Engkau Tahu bahwa hati ini tlah berpadu
Berhimpun dalam naungan cinta-Mu
Bertemu dalam ketaatan bersatu dalam perjuangan
Menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya tegarkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Terangilah dengan cahayamu yang tiada pernah padam
Ya Rabbi.. bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman
Dan indahnya tawakal pada-Mu
Hidupkan dengan ma’rifat-Mu
Matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
~Izzatul Islam~