Senin, 10 November 2014

Yuk, Baca Al-Qur'an

Assalamu'alaikum shobat Azzamers,, gimana kabar antum semua ? sekarang ane hadir lagi nih, dengan tulisan-tulisan yang InsyaAllah bermanfaat,,
Kali ini ane akan bahas tentang Keutamaan membaca Al-qur'an,, 
Sebenarnya, Baca Al qur’an, penting nggak sih ??

Membaca Al-qur’an itu, penting nggak buat kita? Apalagi kita sebagai mahasiswa yang kesehariannya bergelut dengan kesibukan yang teramat padat. Entah itu tugas kuliah, laporan praktikum, organisasi, apalagi kalau sudah sampai high semester,   bakalan berperang sama yang namanya skripsi. 

Namun meskipun kita yang notaben nya sebagai mahasiswa yang super duper sibuk, tetap harus menjadikan Al-qur’an sebagai kitab yang wajib kita baca sehari-hari. Jangan sampai dengan kesibukan dunia kemudian menjadikan kita melalaikan atau sampai-sampai  meninggalkan amalan nafilah yang satu ini. 

Karena dengan membaca Al-qur’an, akan banyak manfaat yang kita peroleh. Memelihara amaliah ibadah baik yang fardhu ataupun yang sunnah, keduanya senantiasa kita jaga secara istiqomah hingga akhir hayat, kita jalankan secara istiqomah karena istiqomah lebih baik daripada seribu karomah. “Istiqomah khoirum min alfi karomah” dan semua hanya mengharap ridho Allah SWT.

Sebagai seorang muslim menjalani amalan-amalan yang wajib itu sudah harus, tapi memelihara amalan yang sunnah ini kadang terlupakan, padahal yang sunnah-sunnah ini adalah seabagai penutup apabila ada kekurangan pada ibadah yang fardhu.

Lalu apa sih pentingnya Al-qur’an ? Nah, Banyak sekali manfa’at manfa’at yang akan kita dapat dengan membaca Al-qur’an, nggak percaya? Yuk kita simak :

Alqur’an adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Jadi, jika kita ingin selamat dunia akhirat, gunakan Al-qur’an sebagai the way of life atau pedoman hidup kita. Dengan kita menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar dan pedoman kita dalam menjalani kehidupan, InsyaAllah kita akan menjalani hidup dengan mudah. Karena, segala perkara dan urusan hidup telah ditentukan dan dijelaskan panjang lebar dalam Al-qur’an. Seperti tata cara beribadah, tata cara bermuamalat, semuanya telah diatur di dalam Al-qur’an. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 2. Yang artinya : “Kitab Al-qur’an itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.” 

Al-Qur’an mampu menghilangkan segala ke”galau”an manusia. Tentu dalam menjalani kehidupan tidak pernah terlepas yang namanya masalah-masalah dan segala sesuatu di luar harapan kita. Apalagi sebagai mahasiswa yang mungkin tak jarang galau karena tugas kuliah yang menumpuk, laporan praktikum yang menunggu, skripsi yang tak kunjung selesai, finansial yang membengkak, masalah dengan dosen, teman, dkk. Ke-galau-an itu dapat dihilangkan dengan membaca Al-Qur’an. Coba kita ambil wudhu, kemudian duduk manis dengan membaca Al-qur’an sambil mentadabburi maknanya. Maka kesedihan dan ke-galau-an kita akan terasa hilang. Karena sesuai dengan Kalam Allah QS. Yunus:57 yang artinya :
“ Wahai sekalian manusia, telah datang nasehat dari Tuhanmu ( Al-qur’an ) dan sebagai obat bagi yang berada di dalam dada ( hati ), dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
Namun hal tersebut juga harus dilakukan dengan usaha/ikhtiar nyata untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Jangan nanti kita hanya membaca Al-Qur’an saja seharian namun tugas-tugas atau laporan praktikum dibiarkan menumpuk. Bukan itu yang dimaksud disini. Jadi jika hati merasa sedih dan merasa merana, maka dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang dan jernih. “Ingatlah bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang”. Dan dengan membaca Al-qur’an, maka secara otomatis kita akan ingat kepada Allah karena kita sedang membaca kalam-kalamNya.

Dengan membaca dan mengamalkan Al-qur’an, kita akan mampu memakaikan mahkota pada orangtua kita di hari kiamat. Menurut salah satu hadist dari Ahmad, Abu Daud-At Targhib “Barngsiapa yang membaca Al-qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung didalamnya, amaka kedua orangtuanya akan dikenakan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya ada di dalam rumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai orang yang mengamalkannya ?....... Lalu kedua orangtuanya bertanya kepada Allah “ Yaa Allah, mengapa kami diperlakukan seperti ini ?” jawab Allah “ ini adalah pahala bacaan al-Qur’an anakmu”
Dalam suatu hadist disebutkan pula :
“ Barangsispa yang mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan anaknya sehingga menjadi Hafidz Al-Qur’an, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan kepada anaknya “ mulailah membaca Al-qur’an,” ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-qur’an, orangtuanya dinaikkan satu derajat, hingga terus bertambah tinggi sampai tamat bacaannya.”

Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-quranul karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasiswa Al Imam Asy Syatibhi yang juga berjumlah 170 responden. Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.

Subhanallah, begitu banyak manfaat yang akan kita peroleh dengan mengamalkan ibadah ini. Yang diatas tadi hanya beberapa saja manfaat dari membaca Alqur’an. Masih banyak manfaat-manfaat lain yang akan kita dapatkan dari membaca Al-qur’an. Semoga Dengan membaca, kemudian mentadaburi, mengamalkan, apalagi jika kita mampu menghafalkan AL-qur’an, semoga Rahmat Allah selalu bersama kita, dan menjadikan kita manusia yang selamat dunia dan akhirat. Amiiin
Yuk, baca Al-quran ... 

Jumat, 31 Oktober 2014

SEMINAR NASIONAL "INDAHNYA ISLAM DI TENGAH KELOMPOK RADIKAL DAN LIBERAL"


Assalamu'alaikum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahim . . 


FKI Al-AZZAM PRESENT.
SEMINAR NASIONAL "INDAHNYA ISLAM DI TENGAH KELOMPOK RADIKAL DAN LIBERAL"


Pembicara:
1. Ust. Bangun Samudra (Mantan Pastur Indonesia)
2. Ust. Moh. Marzuki (Pengamat Sosial & Politik)


Hari : Ahad, 02 November 2014
Pukul : 07.00-Selasai
Tempat: Auditorium UTM


Kontribusi:
Rp. 10.000,- (Mahasiswa)
Rp. 15.000,- (Umum)

Khusus utuk 100 pendaftar pertama akan berkesempatan mendapatkan doorprize utama.

Pendaftaran di stand FKI Al-Azzam simpang 3 kopma.
Atau DM ke nomor ini: 085731301666
Dengan format: Nama#L/P#Jurusan#Instansi


Selasa, 30 September 2014

International Hijab Solidarity Day (IHSD) atau Hari Solidaritas Hijab Internasional

Peringatan International Hijab Solidarity Day (IHSD) bertujuan untuk memperingati tragedi pelarangan penggunaan hijab yang terjadi di negara-negara Eropa pada 4 September 2004. Selain memperingatinya, peringatan IHSD juga bertujuan untuk membiasakan seorang muslimah untuk mengenakan jilbab, karena itu merupakan suatu kewajiban b agi muslimah, sesuai QS.33 al-Azhab: 59.
Apalagi saat ini terdapat istilah-istilah tidak pantas bagi muslimah atas fenomena berhijab, fenomena yang paling panas ditelinga kita yaitu jilboobs. Sudahkan anda tau apa itu jilboobs? Jilboobs diambil dari kata jilbab dan boobs (payudara). Istilah ini digambarkan kepada wanita yang berjilbab tapi tidak menutup dada, bahkan bagian dada dibiarkan membentuk dibalik baju sehingga menjadi perbincangan bagi beberapa kaum laki-laki yang melihatnya.
Bagaimana menyikapinya? Pertama-tama kita kembali dulu pada konsep syar’i berpakaian sesuai syari’at. Ada tiga unsur penting yang harus kita pahami dulu sebelumnya. Pertama, tertutup. Kedua, tidak transparan (percuma jika tertuptup tapi masih tembus pandang). Ketiga, tidak membentuk.
Julukan seperti itu diupayakan untuk kita hindari karena bagaimanapun kita harus selalu memberikan dukungan terhadap upaya-upaya yang dilakukan muslimah untuk tetap berkomitmen terhadap hijab, bukan malah mencemoohnya.
Yang patutnya kita khawatirkan, hal ini merupakan rekayasa dari oknum-oknum pihak luar yang justru menggunakan fenomena ini untuk merusak citra Islam. Mereka mengumpulka gambar-gambar wanita berhijab yang dadanya terbentuk, lalu menyebarluaskan gambar tersebut di internet tanpa izin, bahkan me-linknya pada situs pornografi yang menampilkan perempuan dengan jilbab tapi berpose porno.
Sesuatu yang jelas-jelas merupakan pelecehan agama dan seharusnya ditolak.
Namun di sisi lain, kita ambil sindiran jilboobs sebagai sebuah motivasi melakukan introspeksi. Muslimah yang menutup aurat barangkali bisa mempertimbangkan menyempurnakan busana muslimahnya daripada menjadi korban fitnah karena foto-fotonya yang diupload di media sosial dimanfaatkan untuk situs yang melecehkan Islam dan perempuan. (Akha)

Rabu, 05 Maret 2014

Pelantikan dan Serah-terima Jabatan BEM, DPM, HMP, dan UKM Keluarga Mahasiswa FISIB


UTM- Ada yang beda di siang hari ini terlihat dengan ramainya para mahasiswa berpakaian batik dan alamamater lengkap bersematkan pita orange memasuki lantai dua ruangan auditorium bahwa hari ini akan diagendakan pelantikan dan serah-terima jabatan BEM, DPM, HMP, dan UKM keluarga mahasiswa FISIB.

Tepat pukul 13.18, Senin (3/3/2014), Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Dr. Moh. Amir Hamzah, Sh, Mh. membuka acara secara resmi diiringi riuh-rendah tepuk tangan dan senyum mengulas dari bibir masing-masing mahasiswa yang akan menggantikan posisi masing-masing rekannya untuk periode 2014 ini.

Dalam acara pelantikan, pengucapan janji, dan serah-terima jabatan tersebut, tidak hanya Dekan yang menghadiri acara, namun juga wakil dekan I, II, dan III yang ikut berpartisipasi memberikan sokongan semangat agar mahasiswa FISIB tidak hanya membangun jaringan dengan stake holder/ instansi lain, tapi juga dapat membangun karakter yang akademis dan bertanggung jawab.Rekan-rekan mahasiswa yang baru diberi tanggung jawab mulia ini juga mengharapkan dan akan merancang serta menggagas ide agar dapat menjadi agent of change bagi UTM sendiri bahkan bagi prodi yang kecil sekalipun serta dapat pula memberikan sumbangsih pemikiran yang kritis transformatif. Pelantikan ini merupakan puncak dari proses pemilihan yang telah melalui berbagai proses selama beberapa bulan terakhir.

“FISIB Memang Beda!”

Sambutan Dekan FISIB diawal acara juga menyuarakan slogan baru bagi FISIB, simple namun berkarakter yang berbunyi, “FISIB memang beda!” Pencetusan ini belum memasuki ‘final’ yang akan dipakai bagi sepanjang usia FISIB. “Beberapa prodi sudah memiliki slogan, masak fakultas belum,” Ucap Dekan sembari tersenyum hangat kepada mahasiswa yang notabene berasal dari FISIB.

“Kampus ini dibangun dengan gagasan besar, khususnya FISIB. Dasar filosofinya sangat kuat, lalu muncul gagasan yang spontanitas untuk akhirnya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya.” Memang, jika ditilik dan ditelaah, kebanyakan kampus menamai fakultasnya FISIPOL, Fakultas Psikologi dan sebagainya. Namun, jika dilihat di UTM sendiri FISIB memayungi beberapa prodi, diantaranya, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Sastra Inggris, PG Paud, Sosiologi, Pendidikan IPA, dan Hukum Bisnis Syariah.


Untuk tahap kedepannya, fakultas akan menata organisasinya. Tidak lagi fakultas yang akan unjuk gigi namun prodi juga akan ambil alih menjadi ujung tombak. Namun, semua itu memang tak lepas dari kegiatan akademik dan kemahasiswaan sebagai the greatest power.(Flow)

Sumber : http://fanatik-zone.blogspot.com/

MUKTAMAR III UKMF FKI AL AZZAM 2014

1 Maret 2014 UKMF FKI AL AZZAM telah mengadakan muktamar yang ketiga di gedung RKB A lantai satu, muktamar ini di laksanakan satu tahun sekali untuk pergantian pengurus dan ketua umum baru,  muktamar ini dihadiri kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari semua pengurus dan anggota UKMF FKI AL AZZAM dan peserta peninjau dari LDF Kamus FT, Sefis FEB dan Al-Miftah FP.

Acara ini di mulai jam 15.30 Wib dengan pembahasan AD-ART (Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga) dan GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi), pembahasan berlangsung dengan dengan penuh pertimbangan dari presidium dan peserta sampai menjelang sholat maghrib dan muktamar dipending sampai setelah sholat isya’ selesai.

Demi untuk kelancaran, muktamar dilanjutkan kembali membahas GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi) dengan pembahasan perpasal dan pertimbangan, hingga saatnya untuk membahas kriteria calon ketua umum UKMF FKI AL AZZAM selanjutnya agar kedepannya UKMF FKI AL AZZAM menjadi lebih baik lagi, setelah selesai pembahasan kreteria calon ketua umum UKMF FKI AL AZZAM kini saatnya memilih calon ketua umum.

Ada lima calon yang di pilih oleh peserta muktamar yang hadir yaitu A. Syarifudin ilyas, A. Tobroni, M. Fatchur Rohman, M. Wildanul Musthofa, dan Wahyu Wijayanto, selanjutnya semua calon ketua umum ditanya untuk kesiapan menjadi calon ketua umum, dari masing-masing calon ketua umum dua di antaranya mengundurkan diri untuk menjadi ketua umum lalu tersisa tiga calon.

Ketiga calon tersebut diserahkan ke Majelis Syuro untuk memutuskan salah satu dari tiga calon ketum dan akhirnya keputusan dari dewan syuro adalah mengamanahkan ketua umum UKMF FKI AL AZZAM baru periode 2014-2015 kepada A. Syarifudin Ilyas. (Alin Rosyidah)

Jumat, 31 Januari 2014

Social Politic Islamic Festival (SPIF) 2013


Forum Studi Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Politik Universitas Indonesia (FSI FISIP UI) menggelar “Social Politic Islamic Festival” (SPIF) berskala Nasional di Kampus UI, tanggal 29 November – 1 Desember 2013 lalu, dengan mengundang delegasi dari seluruh mahasiswa muslim FISIP se-Indonesia. Ada empat kegiatan / agenda utama yang akan digelar dalam SPIF ini, yaitu:

Pertama, Stadium Generale terkait identifikasi aspirasi/agenda umat Islam Indonesia. Rangkaian acara ini berupa kuliah umum yang diisi oleh dosen-dosen UI yang berkompeten di bidangnya, yaitu Yon Machmudi, Ph.D sebagai pembicara di bidang politik dan Drs. Ganda Upaya, M.A di bidang sosialnya.

Kedua, Seminar Nasional dalam bentuk talkshow mengenai cara-cara terbaik untuk merealisasikan agenda/aspirasi tersebut. Dalam seminar kali ini akan diisi oleh politisi Dr. Mardani Ali Sera, M. Eng selaku Anggota Komisi 1 DPR RI dan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail di bidang politik dan pembicara di bidang sosial Suriadi selaku Senior Community Philantrophy Management Aksi Cepat Tanggap.

Ketiga, Focus Group Discussion, untuk setiap topik yang dibahas oleh setiap partisipan, meliputi: masalah sosial, solusi masalah sosial, masalah politik, serta solusi masalah politik.

Keempat, Home Group Discussion, untuk menggabungkan hasil diskusi dari keempat pembahasan di focus group discussion ke dalam satu diskusi.

Sesi terakhir, hasil dari diskusi tersebut akan ditindaklanjuti oleh mereka yang tergabung pada Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FSLDK ISIP) sesuai kreativitas masing-masing lembaga dakwah dan sinergis dengan Koordinator Nasional.

Hal ini juga disinergiskan dengan Rapat Koordinator Nasional yang dibagi menjadi tiga komisi, yaitu Komisi A Kelembagaan, Komisi B Manajemen Isu dan Komunikasi, dan Komisi C Kemuslimahan. Komisi A berfokus pada upgrading lembaga dakwah fakultas ISIP se-Indonesia. Komisi B berfokus pada Pengelolaan isu Pemilu 2014 dan jaringan lembaga. Komisi C berfokus pada dakwah syiar kemuslimahan.

Latar belakang dari digelarnya SPIF adalah karena kegundahan mahasiswa muslim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI terhadap permasalahan (problem) yang begitu melekat di Indonesia. Dan ingin mengetahui sebenarnya apa akar dari penyebab permasalahan yang ada di Indonesia, khususnya di bidang sosial dan politik.

Indonesia yang jumlah sumber daya manusia dan sumber daya alamnya begitu melimpah ruah seharusnya dapat menjadi negara kuat yang rakyatnya secara keseluruhan memiliki kesejahteraan yang baik. Apalagi jika kita melihat pemimpin yang berada pada pemerintahan saat ini yang mayoritas muslim, seharusnya kita bisa menjadi negara yang mahsyur jikalau mau melihat sejarah pada masa kepemimipinan Rasulullah saw, khalifah, dan khilafah.

Namun, pada kenyataannya saat ini masalah kemiskinan, kesejahteraan, korupsi, apatisme terhadap negara sudah melekat dan mengakar di tubuh negeri kita tercinta. Apakah para pemimpin sama sekali tidak mengetahui aspirasi rakyat Indonesia, khususnya umat Islamnya, ataukah saat ini memang aspirasi itu mulai blur? Wallahu a’lam.